Saatnya Mengelola Majalah Sekolah

RESUME KE 11 KBMN 29

Rabu, 19 Juli 2023

Tema : Mengelola Majalah Sekolah

Narasumber : Widya Setianingsih, S.Ag

Moderator : Nur Dwi Yanti, M.Pd




Darimana orang faham tentang sekolah kita? 

Bisa dari diri kita sendiri ataupun dari orang lain. 

Bagaimana jika sekolah kita ingin dikenal secara luas oleh khalayak ramai? 

Selain dengan bantuan medsos, kita bisa mengenalkan sekolah kita lewat tulisan di Majalah Sekolah 

Hmmmm, pasti rumit. 

Mau tahu cara yang tidak rumit, mudah dan sederhana? 

Yuk.. Yuk.. Yuk... 

Masuk kelas malam ini, bersama pimred majalah sekolah di materi MENGELOLA MAJALAH SEKOLAH 

Tidak ada batasan dalam era digital mewarnai informasi apapun.. 

Jangan ada rasa takut dalam menebar informasi yang akan berbuah kebaikan...

"Don’t be afraid to move, because the distance of 1000 miles starts by a single step."

 Jangan takut melangkah, karena jarak 1000 mil dimulai dari satu langkah. Sahabat literasi nusantara, saya hanyalah pecinta literasi biasa dan berawal dari zero. Sungguh bergabung di komunitas penulis seperti ini mampu melejitkan potensi kita untuk menjadi penulis yang produktif. 

Kuncinya adalah MAU

Bagaimanapun juga satu ons tindakan lebih berarti dari pada satu ton pemikiran.

So ayoo segera bersiap keluar dari zona nyaman untuk menyambut kesuksesan. 

Saatnya telah tiba...  Hari ini adalah hari kesuksesan Anda sekalian. [19.29, 19/7/2023] +62 859-5455-8358: Setiap sekolah tentu ingin dikenal oleh khalayak luas. Baik sekolah negeri, lebih-lebih sekolah swasta. Selain itu sebagai lembaga formal, komunikasi, promosi, dan sosialisasi dengan orangtua, masyarakat sebagai STAKE HOLDER sangat diperlukan. Semua itu dapat terjawab dengan hadirnya Majalah Sekolah. Tentu sebagian dari kita berfikir, haduuh rasanya tidak mampu deh punya majalah sendiri. 

SDM kurang, biaya tidak ada dan dukungan dari sekolah kurang optimal. Itu sama dengan pikiran yang saya dan teman saya rasakan awal mula berdirinya Kharisma (nama majalah sekolah kami) 

Awal mula, hanya ada dua orang yang merintis terbitnya majalah sekolah. 

Satu teman saya sebagai pimred merangkap layouter. 

Dan saya sebagai pemburu berita merangkap bendahara. 

Jangan dibayangkan majalah Kharisma diawal seperti saat ini bpk/ibu.

Majalah kami hanya berukuran setengah kertas folio. 

Untuk mencetaknya kami hanya mampu fotokopi. 

Layout dengan cara gunting dan tempel. Kemampuan menulis apa adanya bukan soalan. Yang kami inginkan hanya berbagi informasi, berita, dan cerita tentang anak didik kami. Akhirnya majalah pertama sekolah kami bisa sampai ditangan anak-anak didik kami. Saat itu penggandaan majalah didanai oleh sekolah. Perjalanan Majalah sekolah yang apa adanya tersebut berjalan hingga dua tahun. Tetap dengan dua crew yang bertugas rangkap. sampai akhirnya kami harus melepas majalah Kharisma ditahun ke tiga. 

SDM yang terbatas dan dana menjadi kendala utama. Dua tahun Kharisma melakukan hibernasi. 

Hingga akhirnya kami bangun kembali. 

Selama  tidur panjang kami sibuk berbenah. Crew Majalah kami lengkapi. Mulai dari penasehat, penanggung jawab, pimred, bendahara, editor, layout, hingga 4 orang pemburu berita. Kami ajukan proposal yg detil pada pihak yayasan/sekolah. Mencari solusi pendanaan selain dari dana BOS. 

Mempercantik tampilan hingga ke percetakaan. Mempertebal muatan bergizi dari isi majalah. 

Finally "KHARISMA REBORN" ...Tahun 2010 saya dipercaya untuk menjadi Pimred. Hal yang berat memang. Tapi saya percaya dengan tim saya, dengan crew yang saling membahu. 

Bismillah... 

Hingga sekarang saya masih memegang  amanah itu. Kunci utamanya adalah MAU

Insyaallah semua akan diberi kemudahan. 

Ibarat kita berjalan ada tembok menghadang. Cari jalan lainnya. Entah harus memutar, ataukah mencari jalan lain yg sepadan. Artinya setiap kesulitan ada dua kemudahan yang Allah siapkan. 

Tetapkan niat, dan insyaallah tiba-tiba ada jalan yg terbentang. Jangan takut mencoba, maka kita akan tetap stuck di tempat. 

Ada rintangan, halangan itu hal yg biasa. Apalagi saat mengawali. Berat memang... 

Tapi bukan berarti itu TAK MUNGKIN dan TAK ADA SOLUSI. 

Bismillah

 M antapkan

A pa pun

U payamu 

SELUK BELUK MAJALAH

MENURUT KBBI MAJALAH ADALAH :

Terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca.

Menurut Waktunya

 Berdasarkan Waktu penerbitannya, majalah

 dibedakan atas:

 majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan, dan sebagainya’.

Menurut Isinya dibedakan

Menurut pengkhususan isinya dibedakan atas majalah berita, anak-anak, wanita, remaja, olahraga, sastra, ilmu pengetahuan tertentu, dan sebagainya; Sejarah singkat Kharisma Sahabat nusantara, usia majalah sekolah kami kurang lebih 13 tahunan. Majalah Kharisma lahir sejak tahun 2007. Pada tahun 2008 sempat vakum selama dua tahun. Kemudian pada tahun 2010 terbit lagi dengan title Kharisma reborn. Mengapa reborn? Karena Kharisma terbit dengan penampilan yang baru. Saat pertama kali terbit tentu tampilan dan isinya tidak seperti saat ini.

Tampilan Kharisma sangat sederhana sekali. Hanya berukuran 21 cm x 16 cm (separuh folio). Itupun tidak dicetak. Hanya di fotokopi hitam putih. 

Artikelnya pun belum beragam dan sederhana sekali. Kemudian lahir kembali dengan tampilan lebih menarik,  keren, dicetak, berwarna, hard cover dan isinya lebih beragam. Walaupun halamannya waktu itu  hanya ada 20 an halaman (sekarang 40 halaman). Crewnya pun terbatas. Saat itu hanya ada pimred merangkap layout, dan saya sebagai reporter merangkap editor. Kemudian tahun 2010 saya diangkat menjadi pimred, barulah pembaharuan total dilakukan. LANGKAH LANGKAH MENERBITKAN MAJALAH SEKOLAH

1. Menyatukan ide dan gagasan. Mencari teman-teman yang memiliki jiwa literasi dan organisasi. Membentuk susunan redaksi majalah

2. Mengajukan Proposal.

Membuat proposal meliputi latar belakang, tujuan, susunan redaksi, anggaran dana dsbnya. 

3. Membuat rancangan majalah. Menentukan nama majalah, isi berita, pendanaan dll. 

4. Mencari rekanan pendukung. Percetakan, sponsor dll

Susunan Redaksi Majalah Sekolah

 1. Penasehat : Dari Yayasan Sekolah/Komite Sekolah

Tugasnya: Memberikan segala pertimbangan terhadap segenap crew tentang majalah sekolah

2. Penanggung Jawab : Yaitu Kepala Sekolah

Tugasnya : Bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke dalam maupun ke luar. Ia dapat melimpahkan pertanggungjawabannya kepada Pemimpin Redaksi sepanjang menyangkut isi penerbitan (redaksional) 

3. Pimpinan redaksi : Dari Guru yang ditunjuk. Pemimpin Redaksi (Editor in Chief) bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang dipimpinnya.

4. Editor 

Tugasnya: Bertanggung jawab  swa sunting tulisan, proofreading dan mengedit semua tulisan 

5. Reporter : Reporter merupakan “prajurit” di bagian redaksi. Mencari berita lalu membuat atau menyusunnya, merupakan tugas pokoknya.

6. Fotografer  Tugasnya mengambil gambar peristiwa atau objek tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi tulisan berita yang dibuat wartawan tulis.

7. Layout 

Tugasnya mendesain majalah, dan tata letaknya agar menjadi tampilan komunikatif dan menarik untuk disajikan

8. Bendahara : Tugasnya: Mengatur jalannya sirkulasi keuangan majalah sekolah 

Apa Manfaat Majalah Sekolah?

1. Sebagai sarana komunikasi sekolah dengan walimurid, dan siswa

2.Media komunikatif sekolah yang berisi berita-berita sekolah, informasi, pengetahuan dan hiburan.

3. Wadah kreativitas guru dan siswa dalam berkarya (menulis, menggambar  dll)

4. Sarana publikasi sekolah di masyarakat 

5. Menjadi Kebanggaan sekolah dan menambah nilai plus sekolah terutama saat akreditasi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menerbitkan majalah.

1. Membuat nama majalah. Buatlah nama yang unik, menarik dan mudah diingat.

b. Bisa juga membuat nama majalah berupa singkatan nama sekolah, atau kata-kata yang menginspirasi.

Contoh : SMART, MUTUALISTA, KONTAK, CAHAYA.

KHARISMA singkatan dari Khadijah Is My Inspiration.   2. Menentukan artikel yang akan ditampilkan. 1.  Visi Misi Sekolah : Visi, misi sekolah masing-masing dituliskan di hal 2.

2. Salam Redaksi : Kata sapaan pimred pada pembaca, menyampaikan isi majalah secara singkat, tema majalah, kondisi teraktual saat itu.

3. Berita Sekolah : Kegiatan-kegiatan sekolah, misalnya peringatan PHBI-PHBN, kegiatan sekolah dll.

4. Profil Guru : Dimuat secara bergiliran mulai dari kasek, wakasek, guru, staf pendidik. 

5. Profil Siswa Berprestasi: Menampilkan siswa paling berpretasi.

6. Karya Siswa : Menampilkan tulisan siswa, puisi, cerpen, foto hasil karya siswa berupa kerajinan, gambar dll. 

7. Kegiatan Siswa: Kegiatan outingclass, ataupun inclass. Misalnya outbound, praktek di kelas, unjuk kerja, game dll. 

8. Kuiz berhadiah: Disesuaikan dengan jenjang kelas. Untuk SD TTS, tebak gambar, dll. Dan berhadiah.

9. Prestasi Sekolah : menampilkan prestasi terbaru dari guru, siswa, dan sekolah.

10. Info dan pengumuman: Info ujian, libur dsbnya. Alamat, Visi dan misi sekolah dicantumkan di halaman 2. Jika menginginkan memasang foto crew majalah bisa juga di letakkan di halaman 2.

 Mengajukan ISSBN. Agar majalah kita memiliki hak paten, maka Mengajukan ISSBN sangatlah penting. Kita bisa menghubungi penerbit untuk membantu kita mendapatkan ISSBN. 4. Menentukan Bahasa yang dipakai dalam majalah. 

Sebelum menentukan bahasa yang akan kita pakai, kita harus mengetahui sasaran pasar kita yakni siswa-siswi kita dan walimurid.

Saran : 

✍️Gunakan bahasa yang mudah dimengerti anak-anak.

 ✍️Tidak menggunakan bahasa terlalu formal/kaku.

 ✍️Gunakan bahasa keseharian dan pergaulan. 

✍Selipkan bahasa-bahasa gaul yang lagi ngetrend (asalkan harus sopan)

   Misalnya hay gaess, hai sobat (sapaan  untuk para     

   pembaca) 

πŸ‘‰Gunakan bahasa komunikatif sehingga seolah-olah kita sedang berbincang dengan pembaca.

5. Carilah tema dari hal yang lagi booming atau ngetrend di lingkungan sekolah dan masyarakat. Isue-isue keseharian yang sedang booming di lingkungan sekolah dan masyarakat bisa kita gunakan sebagai tema. Misalnya : 

πŸ‘‰πŸ» Tetap Berprestasi di Masa Pandemi.

πŸ‘‰ Semakin Berilmu Semakin Berakhlak

πŸ‘‰  Lets go green

πŸ‘‰ Raih Mimpi Setinggi Bintang

πŸ‘‰πŸ» Hold Your Star

6. Cover dan Layout Menarik. 

✍️Fungsi dari cover majalah adalah untuk melindungi isi majalah. ✍️Mencerminkan tema dan isi majalah. Karena itu tampilan cover harus menarik pembaca.

Hal yang perlu diperhatikan dalam Layout dan tata letak majalah. 

✍️Dibuat sesuai tema dan tingkatan usia pembaca (SD,

 SMP, SMA).

✍️Praktis, simple, menarik dan memuat seluruh artikel dengan penataan padat tapi tidak sumpek.

✍️Carilah guru yang berkompeten di IT sebagai tenaga layout dengan menggunakan aplikasi Corel. 

Untuk cetak majalah tidak semuanya kita cetak warna, hal ini untuk menekan budget agat tidak terlalu tinggi. Bisa 8 halaman saja yang di cetak warna, yang lainnya cukup hitam putih saja

 7. Pembiayaan. Pembiayaan digunakan untuk:

1. Biaya cetak majalah

2. Membayar HR crew

3. Pembelian hadiah kuiz dll

 Pembiayaan cetak majalah bisa di bagi menjadi 3.

1. Murni dari siswa: Siswa membeli majalah (dimasukkan di daftar ulang atau SPP)

2. BOSDA 

Pembiayaan majalah bisa diambilkan dari dana BOSDA dengan kode rekening biaya cetak/penggandaan dan membayar honorarium.

3. Sponsor.

Bisa dengan menggandeng  walimurid yang ingin beriklan tentang usahanya dengan memasang iklan tersebut di majalah.

 8. Percetakan. Tidak bisa dipungkiri percetakan merupakan faktor penting adanya majalah secara fisik.

Akan tetapi bila tidak memungkinkan majalah dicetak karena beberapa hal misalnya pendanaan, situasi tidak bisa tatap muka karena pandemi maka majalah bisa juga disampaikan dalam bentuk online. Misalnya dishare dalam bentuk PDF melalui WhatsAp, Web sekolah, IG, Facebook dll.

Bisa juga melalui aplikasi flipbook atau photoshop. 

 8. Upgrade Ilmu Secara Kontinue. Agar majalah selalu Uptodate maka harus ada jadwal untuk mengupgrade ilmu bagi para crew.

Misalnya pelatihan menulis, pelatihan aplikasi Corel,Photoshop untuk layout dll dengan memberdayakan teman sejawat atau mendatangkan narasumber ahli.

9. Pupuk Kekompakan Team. Ibaratnya tubuh maka crew majalah adalah bagian team yang memiliki tugas SAMA PENTING nya. Oleh karena itu team harus solid, terus pupuk kekompakan team. Saling mendukung dan mengisi kekurangan satu sama lain adalah kunci langgengnya sebuah team.

 Saat ini mungkin Bapak/ibu membayangkannya merasa berat, impossible, dan sulit. Tapi dengan mengawali satu langkah saja, insyaallah berproses. Dan tak terasa kita telah mencapai puncak Piramida. Waktu, usaha dan doa yang akan menuntun jalan kita. Believe or not is your

Saat ini majalah kami memasuki edisi ke 23.

Akan ada hadiah berupa majalah Kharisma bagi 2 peserta. 

TANTANGANNYA

Tuliskan artikel apa saja tentang sekolah sahabat sekalian di blog. Saya beri waktu 15 menit. 

Jika ada foto bisa disertakan juga. Gunakan bahasa yang ringan, menarik, informatif dan komunikatif.

Untuk itu  bisakah grup dibuka untuk sementara teteh?

1. Rubrik yang harus ada di sebuah majalah. Sebenarnya tergantung crew dan sekolah itu sendiri. 

Tapi menurut pengalaman kami yang harus ada adalah Berita Sekolah

Karena artikel berita sekolah ini menjadi bagian dari berita yang bisa kita promosikan pada walimurid dan khalayak. Isinya bisa berupa kegiatan sekolah, informasi dsbnya. 

Yang kedua yang harus ada Prestasi Sekolah/siswa

Ini juga bisa sebagai sarana promosi. 

Sedangkan rubrik yang lain, bebas bisa disesuaikan dengan tebal tipis majalah. 

2. Ya, perlu sekali dilibatkan. Di sekolah saya ada kegiatan ekstrakurikuler. Klub penulis dan wartawan cilik. Mereka menulis, menghimpun berita, dan kita beri space khusus penulis Dan wartawan cilik

 Kiat-kiat agar majalah sekolah itu tidak hanya jadi makanan di sekolah saja apa ya?....

1. Kami secara rutin membuat angket untuk anak2 dan orangtua. Tentang majalah Kharisma. 

Artikel apa yg disukai, mana yg perlu ditambah spacenya, saran dan kritik

2. Pembahasan artikel. Setiap berkala kami selalu upgrade isi dari majalah dengan hal- hal yang diminati anak2. Misalnya adanya komik, kuiz, cerpen, do you know dll. 

3. Penggunaan bahasa komunikatif, gaul sehingga majalah tidak seperti layaknya buku paket. 

4. Pengarahan dari guru untuk berliterasi.

1. Bagaimana majalah sekolah di tempat ini dapat bertahan hingga sekarang?

2. Untuk penjualan majalah apakah siswa di wajibkan membeli atau sukarela?

Bila sukarela bagaimana membangun minat siswa untuk membeli majalah sekolah? 

Bila wajib bagaimana respons orang tua dan keterkaitan dengan peraturan

Kuncinya adalah kerjasama yang baik dengan yayasan, sekolah, guru, orangtua dan walimurid. 

✅Terus upgrade dan upaya perbaikan

✅Memberikan pengarahan secara  kontinue pada siswa ttg budaya membaca

✅Melibatkan siswa dalam penulisan, sehingga siswa merasa memiliki. 

Setiap kelas selalu diminta menuliskan kegiatan kelasnya untuk di tayangkan. 

2. Untuk di sekolah kami anak-anak diwajibkan membeli. Biayanya di masukkan saat daftar ulang di awal tahun berbarengan dengan pbelian buku cetak dan lks.

Alhamdulillah orangtua support dan ikhlas memberi. 

Jika secara sukarela tentu tidak semua anak akan memiliki. Bisa diambilkan dari dana bos.

 Menurut ibu, manakah yang lebih efektif antara majalah fisik dengan majalah digital?

Apakah untuk majalah digital bisa tepat sasaran?

Menurut saya dua-duanya memiliki keunggulan masing-masing. 

✅Untuk majalah fisik, lebih menarik, lebih mudah dibaca siswa usia SD, SMP. 

✅Bisa di berikan pada tamu saat datang. (Misal pengawas, atau saat ada kunjungan studi banding) 

Kelemahannya penyebarannya terbatas dan butuh biaya cetak. 

✅Sedangkan majalah digital lebih cepat dan efektif penyebarannya. 

✅Tidak membutuhkan dana

✅Akan tetapi kurang menarik bagi siswa khususnya usia menengah ke bawah. 

Jadi di sekolah kami, majalah tetap di cetak, tapi kami tetap ada majalah digital yang kami share di medsos sekolah




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memahami Diksi Sebagai Seni Bahasa

Menulis di Majalah Suara Guru