Penulis dari Penerbit Mayor
RESUME KE-21 KBMN 29
Jumat, 11 Agustus 2023
Tema : Menjadi Penulis Buku Mayor
Narasumber : Joko Irawan Mumpuni, S.Pd
Moderator : Lely Suryani, S.Pd. SD.
Assalaamu'alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh.
Materi pada malam ini, tentang Penulis dari Penerbit Mayor
Tidakkah anda ingin menjadi Penulis Buku dari Penerbit Mayor?
Jawabnya pasti MAU
Menjadi penulis buku Mayor adalah idaman setiap penulis. Tantangan dan tingkat seleksi yang rumit terkadang membuat nyali kita ciut dan menyurutkan langkah semula yang berapi-api.
Tapi hari ini kita akan mendapatkan ilmunya langsung dari sang pakar dan direktur penerbit Mayor.
Nah siapa yang belum kenal dengan Narasumber kita malam ini?..
Wah.. bisa ditemukan di Medsos-medsosnya...
Yuuk kita cari dulu di mesin telusur Google...https://id.linkedin.com/in/joko-irawan-mumpuni-690541117
https://www.instagram.com/jokomumpuni/
Jadi perlu saya luruskan dulu ya.. tidak ada istilah Penulis Buku Mayor. Yang ada adalah Penulis dari Penerbit Mayor. Jadi yang mayor adalah penerbitnya
Penerbit adalah Industri kreatif yang didalamnya ada kolabarasi insan2 kreatif : Penulis, Editor, Layouter, Ilustrator dan desain grafis..
Ini adalah bagian dari industri kreatif penerbitan cetak, saat ini dan mendatang akan bertambah insan2 kreatif bidang lain yang akan bergabung seiring dengan perkembangan dunia penerbitan yang kini sudah mengarah pada Publisher 5,0. yang memanfaatkan teknologi IT untuk menerbitkan karya2 kreatif.
Ada jenis2 buku didunia ini, biasanya klasifikasi jenis buku digambar dengan grafis yang mirip sirip ikan seperti ini:
Dua kategori besar jenis buku adalah buku Teks (buku sekolah-kampus) dan buku Non Teks (buku-buku populer). Buku sekolah disebut buku pelajaran sedangkan kampus disebuat buku Perti (perguruan tinggi). Buku Nonteks dibagi dua lagi menjadi buku Fiski dan Non Fiksi. Sehingga grafisnya akan tergambar seperti ini:
Sedangkan buku sekolah dibagi seperti ini;
Sekarang mari kita lihat grafis2 hasil survei yang menggambarkan dunia perbukuan di Indonesia..
Ini adalah bagian dari industri kreatif penerbitan cetak, saat ini dan mendatang akan bertambah insan2 kreatif bidang lain yang akan bergabung seiring dengan perkembangan dunia penerbitan yang kini sudah mengarah pada Publisher 5,0. yang memanfaatkan teknologi IT untuk menerbitkan karya2 kreatif.
Itulah gambaran perbukuan di Indonesia yang dapat teman2 pakai sebagai dasar atau inspirasi penulisan buku. Sekarang mari kita lihat contoh2 buku yang telah terbit:
1. Satu judul buku ditulis dengan satu penulis
2. Satu judul buku ditulis dengan lebih dari satu penulis
3. Diterbitkan kerjasama dengan kampus
4. Satu judul buku ditulis konsursium penulis
Nah itu tadi gambar2 cover buku yang telah terbit dengan caption2 penjelasannya. Sekarang kita cek pada diri kita masing2 kita pada leval mana terkait dengan tulis menulis.. perhatikan gambar sebb:
Tingkat literasi bangsa ini sampai saat ini masih banyak dikeluhkan banyak pihak akibat rendahnya tingkat litersai dibanding negara lain sekawasan. Inilah sebabnya:
Selanjutnya kita akan segera masuk dalam bahsan bagaimana proses penerbitan mulai dari memasukan/mengirinmkan naskah buku ke penerbit hingga buku itu terbit dan beredar. inilah gambarnya.. rumit ya..Stelah teman2 tahu proses bagaimana naskah buku dari awal sampai beredar dipasaran, kita saatnya mengetahui Penerbit yang baik dan Penerbit yang perlu diwaspadai.. berikut point2 nya..
Nah sekarang mengapa kita harus menulis? Apa sih yang didapatkan ketika penulis tersebut sudah berhasil menerbitkan buku secara profesional dan diterbitkan oleh penerbit yang bereputasi.. ini yang akan didapatkan. Ini adalah rincian penjelasannya
Menarikan... ada loh penulis kami yg secara rutin tiap 6 bulan sekali menerima royalty sampai ratusan juta rupiah secara rutin. Pertanyaan besar yang sering muncul adalah apa kriteria gar naskah buku dapat diterima oleh penerbit untuk dapat diterbitkan. Karena tidak semua naskah dapat diterima. Sebagai contoh penerbit ANDI itu tiap bulan menerima naskah masuk bisa sampai 500 nasakah. Namun yang diterima untuk diterbitkan hanya 50 Judul saja. Inilah kriteria penilaiannya:
Pasti sekarang ada yang bertanya 'lalu apa yang diaksut dengan tema populer bagaimana cara menilainya?'tenatunya jawabnya dengan data. Salah satu data yang kami pakai adalah trend dari google trend.
kalau tadi kita telah bahas bagaimana menegetahui tema2 yang menarik, sekarang bagaimana cara penerbit mengukur reputasi penulis?. Semua pasti pakai data. Dalam hal ini penerbit memakai data salah satunya dari Google Scholer/Cendekia lihat gambar nya:
Teman2 pertanyaan lain yang sering muncul adalah: bagaimana cara menentukan jumlah cetak atau oplah. Perhatikan gambar berikut ini ada 4 kwadran. Seperti dalam gambar diatas tadi.
Penerbiat akan sangat berhati hati jika ada buku-buku yang bertema memiliki Pasar sempit dan Lifecicly pendek, namun penerbit akan senang dengan tema2 buku yang memiliki LifeCycle panjang dan market lebar. Jadi penerbit akan menerima naskah buku yang memiliki pangsa pasar yang luas.
Jadi berfikirlah seperti pola dalam gambar ini. Saat ini menulis menjadi sangat mudah dengan bantuan AI, salah satunya ChatGPT, contoh gambar dibawah ini bagaimana menulis proposal skripsi termasuk kontennya dengan bantuan AI.
pada umumnya penerbit mayor tidak menerbitkan kumpulan puisi karena pasarnya sempit, kecuali penulisnya betul2 populer dan legenda.
Paparan akan ditutup dengan slide-slide berikut:
Semoga bermanfaat materi malam ini.
Wassalaamu'alaikum Wr. Wb
keren
BalasHapusKeren
BalasHapus