Kiat Menulis Buku Ajar
Senin, 14 Agustus 2023
Tema : Menulis Buku Ajar
Narasumber : Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd
Moderator : Sigid PN, SH
Assalaamu'alaikum Wr Wb
Hal apa yang menjadi bagian dari guru yang tidak bisa terpisahkan?
Yaa... Buku Ajar
Siapa yang paling mengetahui karakter siswa kita?
Kelebihan dan kekurangannya?
Tentu saja gurunya, yaitu kita sendiri
Lantas mengapa buku ajar yang kita miliki notabene dibuat oleh pihak lain bukan kita gurunya sendiri.
Saatnya kita bergerak, melangkah lebih berani untuk membuat Buku Ajar untuk anak didik yang kita sayangi.
Bersama Narasumber luar biasa, peraih nominasi buku perpusnas terbaik nasional.
Yang terhormat OmJay guru saya, Bunda Kanjeng motivator saya, Prof Eko pemberi spirit saya sampai mengantarkan saya peraih penulis terbaik 1 perpusnas tema pembelajaran jarak jauh di tahun 2021, terima kasih tak terhingga para suhu-suhu saya di grup ini, tanpa beliau saya bukan apa-apa, sekali lagi saya berterima kasih. Bapak Ibu Guru saat ini berhadapan dengan siswa yang milenial, kita kalah dalam hal pemanfaatan teknologi dibanding siswa kita, sehingga bagaimana kita harus bisa mengimbangi kebutuhan siswa agar mereka mau menerima materi kita dan mereka tidak jenuh sehingga info dari kita tersampaikan dengan baik
Materi PPT yang terpenting adalah:
1. Tentukan Tujuan dan Sasaran:
Pahami tujuan dan sasaran dari buku ajar yang ingin di buat. Apakah buku ini akan digunakan untuk mengajar mata pelajaran tertentu, mengajarkan keterampilan khusus, atau mendukung metode pembelajaran tertentu?
2. Riset dan Konten:
Kumpulkan materi pelajaran yang akan dimasukkan ke dalam buku ajar. Ini dapat berupa teks, ilustrasi, grafik, contoh, latihan, dan lain sebagainya. Pastikan konten yang disertakan akurat, relevan, dan sesuai dengan kurikulum atau standar yang berlaku.
3. Struktur dan Penyusunan:
Rencanakan struktur buku ajar. Bagi konten menjadi bab atau bagian yang terorganisir dengan baik. Pertimbangkan konsep yang disajikan. Menurut Prof Eko tulisan mengandung prose 5W 1 H
4. Desain dan Tata Letak:
Pertimbangkan desain visual buku ajar. Biasanya ini diserahkan pada penerbit
5. Gaya Penulisan:
Pilih gaya penulisan yang sesuai dengan target audiens. Gunakan bahasa yang jelas, lugas, dan mudah dipahami. Hindari penggunaan istilah yang terlalu teknis jika buku ajar ditujukan untuk guru dan siswa dari berbagai latar belakang.
6. Mulai menulis:
Dengan melibatkan guru yang lain, bisa diskusi, studi kasus, atau latihan praktis untuk mengaplikasikan konsep yang diajarkan.
7. Review dan Uji Coba:
Sebelum menerbitkan buku, mintalah umpan balik dari rekan guru atau ahli pendidikan. Uji coba buku di kelas atau dalam kelompok fokus untuk mengidentifikasi potensi perbaikan.
8. Legalitas:
Uji Plagiasi, memiliki izin atau lisensi yang diperlukan untuk menggunakan materi sendiri. Ini termasuk gambar, ilustrasi, kutipan, dan lain-lain.
9. Penerbitan:
Pilih opsi penerbitan ingin menerbitkan buku dalam bentuk cetak atau digital. di sini sudah ada beberapa penerbit seperti OASE
10. Media Pendukung (Opsional):
Buku ajar modern juga dapat didukung oleh media online, seperti situs web pendukung, video pembelajaran, atau platform pembelajaran digital. Ini dapat meningkatkan daya tarik dan keterlibatan pengguna.
Buku ajar adalah capaian pembelajaran dari seorang guru maka buku ajar menjadi prestasi tersendiri
Bagaimana dengan modul ajar PAUD?
Untuk buku PAUD hindari LK (lembar Kerja) yang sudah di desain guru, karena PAUD harus belajar bereksplor, jangan di beri template, tetapi berikan kertas kosong untuk memunculkan imajinasi, perbanyak praktek langsung dengan alam atau langsung benda, bukan dihadapkan dengan LK. Jika membuat buku untuk PAUD, buatlah buku story reading sesuai dengan aturan yang berlaku, bukan bukan KOMIK, tetapi buku yang sesuai dengan tahap perkembangannya
Modul ajar untuk PAUD tidak ada, tetapi buku untuk menstimulai pra baca agar anak memahami bahasa reseptif dan menstimuliasi anak untuk mengungkapkan bahasa (ekspresif) bagi anak PAUD adalah dengan buku cerita bergambar, anak di ceritakan oleh guru dan anak melihat gambar atau simbol gambar
KEUNTUNGAN BUKU AJAR BAGI GURU/DOSEN?
֍ Promosi & Kenaikan Pangkat
֍ Mendapatkan insentif
֍ Finansial-Royalti
֍ Eksistensi diri
֍ Media Ekspresi
֍ Branding Personal dan Institusi
֍ Penguatan Keilmuan; dll. Eksistensi diri
֍ Media Ekspresi
Mengapa buku ajar penting bagi guru?
Karena Buku Ajar merupakan buku ilmiah berupa uraian materi pembelajaran yang disusun secara logis dan sistematis dengan bahasa yang lugas, digunakan dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran (Pannen & Purwanto, 2001)
Story reading adalah buku bacaan untuk PAUD, Buku Bercerita, penulisannya tertentu, harus 12 halaman dan 1 cover, untuk BUKU SERI harus sesuai dengan ketentuan penulisan buku PAUD. Untuk buku guru bisa bebas seperti buku populer lainnya
Buku ajar untuk anak mulai belajar membaca dan berhitung sebaiknya sejak usia 0 tahun karena sejatinya anak usia PAUD (0-6) tahun, jadi sudah seharusnya diberikan buku bacaan, namun sesuai dengan usia tahap perkembangannya
Untuk buku Homeschooling, susunan modul ajar yang baik dan tepat sejatinya sama dengan proses penulisan buku modul lainnya, hanya disesuaikan dengan tujuan dan kurikulum sendiri
Syarat untuk membuat buku ajar minimal berapa sumber yang kita pakai?
Sebenarnya tidak ada batasan berapa pendukung referensii yang dirujuk, namun sebagai patokan ilmiah karena buku ajar adalah buku ilmiah, sebagai aptokan minimal setiap bab nya ada 10 referensi jadi dalam 1 buku jika ada 6 BAB bisa jadi 60 kalo di kalikan, namun tidak demikian, buku yang di pakai bacaan di BAB 1 bisa juga di gunakan di BAB2 lainnya,
Susunan modul ajar untuk homeschooling:
1. Pengantar dan Tujuan,
2. Materi Pembelajaran,
3. Aktivitas dan Latihan,
4. Pembahasan dan Penjelasan Tambahan,
5. Evaluasi,
6. Rangkuman dan Refleksi,
7. Sumber Belajar Tambahan,
8. Proyek atau Karya Akhir,
9. Catatan atau Jurnal.
10. Kegiatan Interaktif,
11. Konsultasi dan Dukungan,
12. Peta Proses Belajar,
13. Kesimpulan
Akhiri modul ajar dengan pesan ringkas yang menginspirasi dan mendorong siswa untuk terus belajar.
susunan buku homeschooling bisa bebas sesuai dengan rancangan kurikulum dari pemilik homeschooling
JENIS-JENIS BUKU AJAR
1. BUKU AJAR
Yaitu buku pegangan untuk suatu mata kuliah yang ditulis dan disusun oleh pakar bidang terkait dan memenuhi kaidah pembelajaran (sesuai Rencana Pembelajaran) serta diterbitkan secara resmi dan disebarluaskan
2. BUKU MODUL
Yaitu buku dalam bentuk modul-modul terpisah sesuai dengan pokok bahasan, disusun berdasarkan rancangan pembelajaran, dan disebarluaskan kepada mahasiswa untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran
3. DIKTAT
Yaitu buku untuk suatu matakuliah yang ditulis dan disusun oleh pengajar matakuliah tersebut, mengikuti kaidah tulisan ilmiah dan disebarluaskan kepada peserta kuliah.
4. PETUNJUK PRAKTIKUM
Yaitu buku pedoman pelaksanaan praktikum yang berisi tata cara, persiapan, pelaksanaan, analisis data pelaporan, ditulis oleh dosen atau tim dosen yang menangani kegiatan praktikum dan ditulis dengan kaidah-kaidah tulisan ilmiah.
5. NASKAH TUTORIAL
Yaitu bahan rujukan untuk kegiatan tutorial suatu mata kuliah yang disusun/ditulis oleh pengajar mata kuliah atau tim pelaksana tutorial dan ditulis dengan kaidah tulisan ilmiah
6. BUKU HASIL PENELITIAN/PEMIKIRAN
7. BUKU REFERENSI
Yaitu hasil penelitian atau hasil pemikiran yang dipublikasikan dalam bentuk buku yang substansi, pembahasannya pada satu bidang ilmu, ditulis mengikuti kaidah ilmiah dan disebarluaskan secara resmi
8. MONOGRAF
Yaitu hasil penelitian atau hasil pemikiran yang dipublikasikan dalam bentuk buku yang membahas hanya pada satu hal saja dalam suatu bidang ilmu
BUKU AJAR VS BUKU TEKS
Buku Ajar pada umumnya:
1. Ditulis dan dirancang untuk digunakan siswa/mahasiswa.
2. Menjelaskan tujuan pembelajaran.
3. Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel.
4. Strukturnya berdasarkan kompetensi yang akan dicapai.
Buku Teks pada umumnya:
1. Ditulis terutama untuk digunakan dosen atau pembaca umum, dipasarkan secara luas.
2. Tidak selalu menjelaskan tujuan pembelajaran.
3. Disusun secara linier.
4. Strukturnya berdasarkan logika bidang ilmu (content).
Buku Ajar pada umumnya:
5. Ada pemberian kesempatan latihan bagi mahasiswa.
6. Selalu memberikan rangkuman.
7. Kepadatan berdasarkan kebutuhan mahasiswa
8. Dikemas untuk digunakan dalam pembelajaran.
Buku Teks pada umumnya:
5. Belum tentu memberikan latihan bagi mahasiswa.
6. Belum tentu ada rangkuman.
7. Materi buku teks sangat
8. Dikemas untuk dijual secara umum.
Buku Ajar pada umumnya:
1. Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari mahasiswa.
2. Mencantumkan petunjuk penggunaan buku ajar.
Buku Teks pada umumnya:
1. Tidak ada mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari pemakai.
2. Tidak memberikan petunjuk cara mempelajarinya
PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN MATERI BUKU AJAR
1. PRINSIP RELEVANSI
Materi pembelajaran hendaknya ada hubungannya dan memberikan kontribusi bagi upaya pencapaian capaian pembelajaran mata kuliah dan kemampuan akhir. Misalnya, jika kemampuan yang diharapkan dikuasai mahasiswa berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta
2. PRINSIP KONSISTENSI/KEAJEGAN
Materi pembelajaran harus konsisten dengan kemampuan akhir yang ingin dicapai, baik dari segi jumlah materi maupun dari taksonominya. Jika kemampuan akhir yang harus dikuasai mahasiswa empat macam, maka materi buku ajar yang harus dikembangkan juga harus meliputi empat macam
3. PRINSIP KECUKUPAN: Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu mahasiswa menguasai kemampuan akhir yang diharapkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai capaian pembelajaran mata kuliah dan kemampuan akhir. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya
4. SISTEMATIKA BUKU AJAR
Pendahuluan
Penyajian
Penutup
Daftar Pustaka
Senarai (glossary)
Membuat buku ajar memerlukan dedikasi, waktu, dan usaha, tetapi hasilnya dapat memberikan dampak positif pada pendidikan dan pengajaran, ini menyadur tulisan orang, namun bisa sebagai motivasi diri untuk tetap terus berbuat
Menurut A Wan Bong
Ketika para amatir dan penulis pemula menunggu mood untuk bisa menulis, para penulis profesional tetap menulis dalam kondisi apa pun suasana hati mereka. Mood atau tidak, profesional akan tetap menulis. Seorang penulis tidak mengandalkan apa yang ada di sekitarnya. Mereka senantiasa menulis, bahkan di saat krisis pun terjadi. Maka dari itu, menulis adalah cara terbaik untuk mengungkapkan setiap perasaannya terjadi.
Mike Murdock
Kamu tidak akan pernah bisa mengubah hidupmu sampai berhasil mengubah sesuatu yang kamu lakukan setiap hari. Jangan menganggap remeh pada sesuatu yang dianggap kecil, karena suatu saat nanti akan berubah jadi nilai yang besar. Sama seperti yang kamu lakukan hari ini. Menulis pelan-pelan hingga terus belajar dan melakukannya setiap hari, sampai tak sadar dapat mengubah hidupmu menjadi lebih baik
Roger Von Oech
Kebanyakan orang menganggap bahwa kesuksesan dan kegagalan sebagai dua hal yang berlawanan, tetapi tidakkah mereka tahu bahwa keduanya adalah produk dari sebuah proses yang sama. Semua keinginan butuh proses untuk mencapainya. Di dalam proses tersebut pun kamu pasti akan menemukan kegagalan dan keberhasilan. Kalau gagal, artinya kamu sedang berproses agar lebih banyak belajar lagi. Sedangkan kesuksesan pun sama merupakan proses kamu untuk bisa belajar cara mempertahankannya
Anonim
Perjalanan ribuan kilometer selalu dimulai dari satu langkah kecil. Mulailah dari langkah kecil kita,
Bapak/ibu yang berbahagia, terimakasih atas partisipasinya hari ini.
Semoga kita semua dapat mengikuti jejak beliau dan bisa menginspirasi orang lain dengan tulisan kita.
Komentar
Posting Komentar